Erupsi.com, MEDAN – Keistimewaan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) di Indonesia sudah diakui oleh dunia.
Taman nasional seluas 830.268,95 hektare ini berada pada koordinat 96º 35″ – 98º 30″ Bujur Timur dan 2º 50″ – 4º 10″ Lintang Utara.
Saking luasnya, TNGL meliputi dua provinsi di Indonesia. Yakni Aceh dan Sumatera Utara.
Di Aceh, TNGL membentang seluas 624.913,81 hektare atau 75,27%. Sedangkan sisanya berada di Sumatera Utara, yaitu 205.355,14 hektare atau 24,73%. Pengelolaan taman nasional ini dilakukan oleh Balai Besar TNGL.
Lalu apa saja keistimewaan Taman Nasional Gunung Leuser? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Rumah Bersama 4 Satwa Kunci
Leuser merupakan satu-satunya hutan di bumi yang menjadi habitat atau rumah bagi empat satwa kunci sekaligus, yaitu harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), orang utan Sumatera (Pongo abelii).
A. Orang Utan Sumatera
Populasi orang utan Sumatera di Kawasan Ekosistem Leuser diperkirakan sekitar 13.530 individu pada 2016. Mereka menyebar di blok hutan Leuser Barat, Leuser Timur, Rawa Tripa, Trumon-Singkil, Siranggas Batu Ardan dan Sikulaping.
B. Badak Sumatera
Populasi badak Sumatera di TNGL terus menyusut dari tahun ke tahun. Dulu, badak dapat ditemukan hampir di seluruh wilayah terpencil di Pulau Sumatera. Namun kini jumlahnya diperkirakan tak lebih dari 39 ekor. Beberapa di antara mereka hidup di TNGL.
Kepadatan populasi Badak Sumatera diperkirakan seluas 800 hektare per individu. Wilayah jelajahnya sekitar 2.500 – 3.000 hektare untuk jantan dan 1.000 – 1.500 hektare untuk betina.
C. Gajah Sumatera
Populasi gajah Sumatera di TNGL diperkirakan hanya 160 – 200 ekor. Seperti badak, gajah juga pernah hidup tentram hampir di seluruh kawasan Pulau Sumatera. Namun kini tidak ada lagi tempat yang benar-benar aman bagi kelangsungan hidupnya di alam liar.
Area jelajah gajah di TNGL membentang dari kawasan Sekundur di Sumatera Utara hingga ke Kappi, Gumpang, Marpunge, Lembah Alas, Muara Situlen, Lawe Bengkung dan Kluet di Aceh. Habitat gajah Sumatera berada di hutan hujan dengan ketinggian tak lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl).
D. Harimau Sumatera
Pada 1992 silam, populasi harimau Sumatera di TNGL mencapai 100 ekor. Namun kini jumlahnya diperkirakan menyusut. Secara keseluruhan, populasi harimau di Pulau Sumatera hanya tersisa 400 – 500 ekor.
Habitat harimau Sumatera berada di kawasan pantai hingga ke daerah dengan ketinggian 2.000 mdpl. Harimau dikenal sebagai predator puncak dengan makanan utama babi hutan.
Menyandang 4 Gelar Prestisius
TNGL ditetapkan sebagai taman nasional berdasar Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 811/Kpts/Um/II/1980.
Karena keistimewaannya, TNGL menyandang empat gelar berskala nasional dan internasional. Yaitu Cagar Biosfer pada 1980, Asean Heritage Park pada 1984, Tropical Rainforest Heritage of Sumatera pada 2004 dan Kawasan Lindung Nasional pada 2008.
Kaya Flora dan Fauna
Ekosistem Leuser merupakan
habitat dari setidaknya 633 jenis satwa vertebrata dan 718 jenis tumbuhan di Pulau Sumatera. Dari 129 spesies mamalia besar dan mamalia kecil di Pulau Sumatera, 65% di antaranya berada di kawasan TNGL.
Tak hanya itu, lebih dari 350 jenis burung juga bertempat tinggal di kawasan ini. TNGL juga rumah bagi tumbuhan super langka bunga Rafflesia arnoldii dan bunga bangkai Amorphophallus titanum.
Kata Kuncihttps://www erupsi com/3-keistimewaan-taman-nasional-gunung-leuser/ -