Erupsi.com, MEDAN – Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) adalah subspesies harimau yang hanya dapat ditemukan di Pulau Sumatra, Indonesia. Satwa buas ini tergolong Critically Endangered atau kritis versi International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Saat ini, satu di antara persoalan yang dialami harimau adalah kelestarian habitatnya.
Mengacu pada data IUCN pada 2021 lalu, jumlah harimau Sumatra diperkirakan hanya sekitar 400-600 ekor. Jumlahnya mengalami penurunan tajam dibanding populasi pada 1970-an silam yang diperkirakan mencapai 1.000 ekor.
Harimau merupakan hewan soliter sekaligus predator puncak. Di hutan, harimau memangsa rusa, babi hutan, dan monyet. Dalam kondisi tertentu, insting membuat mereka cenderung menghindari pertemuan dengan manusia.
Harimau Sumatra tersebar di hutan pegunungan Bukit Barisan. Mereka tersebar antara lain di Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Batang Gadis, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, dan Taman Nasional Kerinci Seblat.
Karena jumlahnya yang tergolong kritis, dibutuhkan komitmen dan upaya bersama untuk melindungi satwa endemik ini dari berbagai ancaman. Satu di antara upaya yang dapat dilakukan yakni memasukkan pendidikan khusus lingkungan ke dalam kurikulum pendidikan dasar hingga menengah.
Harimau Sumatra memiliki beberapa keunikan dibanding harimau lainnya.
Ukuran Tubuh Lebih Kecil
Harimau ini memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan subspesies harimau lainnya, seperti harimau Siberia (Panthera tigris altaica), harimau India (Panthera tigris tigris) dan harimau Cina Selatan (Panthera tigris amoyensis).
Tubuh harimau Sumatra jantan memiliki panjang sekitar 2,5 meter dan bobot 120-140 kilogram, sedangkan yang betina memiliki panjang tubuh sekitar 2,3 meter dan berat sekitar 70-90 kilogram.
Corak Belang Harimau Sumatra Berbeda
Pola atau corak belang harimau jenis ini relatif lebih rapat dan lebih sedikit dibanding dengan subspesies harimau lainnya.
Selain belang, harimau jenis ini juga memiliki warna bulu yang lebih gelap. Hal ini memberikan keuntungan bagi satwa tersebut saat berada di hutan.
Kemampuan Beradaptasi yang Tinggi
Harimau dikaruniai kemampuan beradaptasi yang tinggi. Sebagai predator puncak, satwa ini merupakan pemangsa babi hutan, rusa dan lain sebagainya.